Masa Ekspansi, Indonesia Tak Lepas Dari Masalah -->

Iklan Semua Halaman

Masa Ekspansi, Indonesia Tak Lepas Dari Masalah

Sabtu, 08 Januari 2011
MOKI, Meski sedang memasuki masa ekspansi, namun demikian bukan berarti Indonesia tidak memiliki permasalahan – seperti inflasi dan jumlah pengguran. Hal ini menuntut agar pemerintah segera menyeimbangkan cadangan devisa yang tercipta dengan negara-negara lain disekelilingnya.

Hal ini disampaikan Dekan FEUI, Firmanzah, usai diskusi Outlook Ekonomi 2011 dari sisi kesejahteraan social, yang digelar FEUI, di mall FX Senayan Jakarta. Jum’at 7 Januari 2011.

Menurutnya, permasalahan-permasalahan tersebut bisa ditanggulangi dengan pembenahan permasalahan-permasalahn seperti perijinan, ketenaga kerjaan, persaingan usaha, maupun disparitas atas lembaga itu sendiri.

“Permasalahan logistic nasional dibenahi dengan perbaikan sector rill. Sedangkan untuk menyerap pengangguran, pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan kebijakan kombinasi yang saling mendukung” ujarnya.

Selain itu pembukaan koneksi 6 jalur ekonomi, investasi dalam pengelolaan ikan laut, serta dukungan terhadap industry kecil harus segera direalisasikan.

“Saat ini hampir 60% perekonomian bersumber dari Raw material (bahan mentah). Harus ada komitmen dan insentif untuk down streaming industry, serta kemitraan.” Tegasnya.

Kemitraan disini tidak hanya melalui program seperti CSR, tapi juga dalam hal produksi. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan besar, termasuk BUMN, bisa mendukung hal ytersebut.

Pertumbuhan 2011 Lebih Tinggi Lagi

Fiz juga mengatakan bahwa pertumbuhan 2011 ini diprediksi akan melebihi angka pertumbuhan pada 2010 lalu-yang diprediksi 6,8%. Hal ini bisa terjadi bila pemerintah sungguh-sungguh dalam mengatasi disparitas regional.

“Kalau itu dilakukan, kita berharap akan sampai 7%” ujar Fiz.

Fiz juga mengingatkan agar pemerintah memperhatikan keseimbangan antara kinerja sector rill dengan sector financial, yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan melampaui sector rill. Pasalnya bila fenomena terus dibiarkan, justru akan mengakibatkan permasalahan social akibat pengangguran.

“Jangan sampai Teknologi, dan capital intensif lebih baik, karena sector ini sedikit membutuhkan tenaga kerja. Meski remittance saat ini berlimpah, Namun ketidak mampuan menyediakan lapangan kerja ini, merupakan sumber dibalik fenomena TKI” pungkasnya.

(ma/MA/bd)
Sumber : beritadaerah.com